Profil Iwan Tirta Maestro Seni Batik Indonesia : Kepergian Iwan Tirta tidak hanya meninggalkan nama. Maestro seni batik Indonesia itu rupanya juga mewariskan 6000 disain bagi komunitas pecinta batik Nusantara. “Itu jumlah disain yang dia suka,” ujar Soetarwanto Hadi, asisten Iwan Tirta, di rumah duka, Sabtu (31/7).
Iwan mulai berkarya sejak 1971, tidak lama setelah ia lulus kuliah dari Amerika. Disain batiknya dikenal luas lantaran memiliki identitas yang berbeda dibanding batik pada umumnya. “Paduan antara batik keraton dan pesisiran,” ujar Soetarwanto.
Yang cukup membedakan adalah pembesaran bentuk ragam hias batik Nusantara dengan format dan komposisi warna yang mencolok. “Mulanya Iwan tidak menyukai pola itu. Namun berubah setelah melihat motif Jawa Mokokae,” katanya.
Motif Jawa Mokokae adalah motif yang muncul pada zaman penjajahan Jepang. Batik ini memiliki motif yang cukup rumit dan banyak menggunakan warna. “Saat itu sangat sulit menemukan bahan. Sehingga bahan yang ada dibuat motif seperti itu,” ujarnya.
Untuk menyelesaikan selembar batik, Iwan membutuhkan waktu sekitar 2-9 bulan. Lamanya proses pengerjaan ditentukan oleh tingkat kerumitan dan besar bahan. “Jadi proses kreatifnya memang tidak pernah instan,” kata Soetarwanto.
Ketertarikan Iwan pada seni batik mendorongnya untuk menjelajahi khazanah ragam hias di seluruh Nusantara bahkan hingga mancanegara. Kekuatan riset itu pula yang lantas membuatnya dipercaya menteri Kebudayaan Job Ave untuk mendisain batik bagi 18 Kepala Negara peserta APEC.
“Waktu itu persiapannya hingga satu tahun. Saat itu Pak Iwan diharuskan mendatangi setiap negara untuk mempelajari motif yang cocok untuk seorang kepala negara,” kata Soetarwanto. Ia bahkan harus mengkonsultasikan disain kepada Job Ave dan Ibu Tien Soeharto.
Kain batik yang ditulis sendiri oleh Iwan adalah batik khas Cirebon, Megamendung Bledek. Batik yang ia lukis diatas selembar kain sutera Thailand sepanjang 6 meter itu kini di pajang di PT Pusaka Iwan Tirta, perusahaan yang ia buat sejak 1971.
Direktur PT Pusaka Iwan Tirta, Lidya Kusuma Hendra menjelaskan, seluruh disain Iwan Tirta nantinya akan digunakan untuk melestarikan budaya batik nasional. “Bapak sempat berpesan untuk membangun Yayasan Iwan tirta,” katanya.
Biodata Iwan Tirta:
Nama : Nusjirwan Tirtaamidjaja (Iwan Tirta)
Lahir : Blora, Jawa Tengah, 18 April 1935
Pendidikan :
- School of Oriental and African Studies, London University
- Master of laws, Yale University
- Fellowship dari Yayasan Adlai Stevenson di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Penghargaan:
- Anugerah Karya Cipta Putera Bangsa Bank Bumiputera, Oktober 2001
Profesi:
Desainer/Perancang Busana
Galeri: Menteng, Jakarta Pusat
Karya:
Iwan berhasil membawa batik ke tingkat dunia. Beberapa karyanya telah dipakai tokoh-tokoh dunia seperti Nelson Mandela. Iwan juga memperkenalkan prada, warna-warna keemasan yang kemudian menjadi tren batik.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam