Persiapan Pemda Jawa Barat Menghadapi Gempa Besar : Hasil riset yang dikeluarkan Tim Nasional Peta Gempa Indonesia 2010, membuat sejumlah daerah berbenah. Di Jawa Barat, Gubernur sudah menginstruksikan agar masing-masing daerah untuk mensosialisasikan kemungkinan terjadinya gempa terbesar sepanjang masa di Indonesia.
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf menyatakan, gempa tidak dapat diprediksi dan dihindari, maka dari itu sosialisasi terus dilakukan di daerah-daerah rawan gempa agar masyarakat paham dan peduli terhadap bencana alam.
"Yang terpenting itu mengedukasi masyarakat bagaimana caranya jika terjadi gempa. Masyarakat harus kemana dan menghubungi siapa," ujar Dede Yusuf Seperti Dikutip Berita Lampung dari VIVAnews.com Jumat, 23 Juli 2010.
Menurut Dede, Pemprov telah membuat daerah-daerah evakuasi jika di Jawa Barat nanti terjadi bencana alam seperti gempa dan stunami. Tugas suatu pemerintah khususnya pemerintah daerah untuk menyelamatkan masyarakatnya. Bahkan jika ada masyarakat yang merasa terancam karena berada di daerah rawan bencana dan meminta untuk evakuasi itu merupakan suatu tanggung jawab pemerintah.
"Kalau dibilang siap nanti takutnya terjadi namun itu merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menyelamatkan masyarakatnya," ujarnya. Untuk penanganan bencana alam, Pemprov Jabar telah membentuk Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Jabar jika terjadi suatu bencana di daerah.
Badan yang terbentuk Januari 2010 itu bertugas untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan jaringan Satkorlak di daerah serta jaringan penanganan kedaruratan lainnya di Jabar. "Semuanya dikoordinasikan oleh BPB, namun terkait pasca bencana maka berkoordinasi juga dengan dinas-dinas terkait seperti dinas sosial dan dinas kesehatan," ujarnya.
Senada dengan Dede Yusuf, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Mas Abdul Kohar menyatakan terus melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang berada di daerah rawan gempa.
Sosialisasi tersebut ditunjukan kepada murid-murid sekolah dan menitik beratkan terhadap sosialisasi evakuasi apabila terjadi bencana. "Selain melaksanakan identifikasi dan inventirasisasi daerah melalui penyusunan basis data kita juga merencanakan edukasi ke murid-murid sekolah," ungkapnya.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam