Selamat datang di Berita Lampung Online

Opsi yang disiapkan Pemerintah Terkait Pemutusan kontraknya dengan pihak Jepang

Sunday, July 25, 20100 komentar

Opsi yang disiapkan Pemerintah Terkait Pemutusan kontraknya dengan pihak Jepang : Menurut Sekretaris Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu terdapat tiga opsi yang sedang digodok oleh pemerintah. Opsi pertama, pemerintah akan mengambil alih saham Inalum dengan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Opsi kedua, pemerintah akan memerintahkan PT Aneka Tambang Tbk untuk mengambil alih proyek Inalum, dengan syarat Antam harus mengambil alih sendiri tanpa partner. Opsi ketiga, menunjuk BUMN baru (di luar Antam) atau perusahaan baru untuk mengambil alih saham Inalum.

"Kalau ambilnya ramai-ramai maka itu akan menjadi perusahaan baru. Sementara kalau yang ambil Antam maka itu akan bagian dari Antam. Sedangkan untuk APBN, siapa tahu pada 2013 pemerintah punya uang. Semua opsi terbuka," kata Said Didu, akhir pekan lalu.

Menurut Said, bila Inalum diambil alih oleh BUMN, maka akan baik untuk perkembangan BUMN tersebut. Karena menurut Said, Inalum memiliki prospek yang cukup cerah. "Memang dari dulu Inalum rugi, tetapi sekarang sudah untung meski sedikit. Apalagi Inalum juga pernah memberikan dividen meski tak banyak," kata Said.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar menginginkan supaya Inalum jatuh 100% ke tangan BUMN. Mustafa mengaku bahwa Antam siap untuk mengambil proyek tersebut. Bahkan Kementrian BUMN juga menyatakan BUMN siap mendanai pengambilalihan proyek tersebut.

Hanya saja, Ketua Otorita Asahan, Effendi Sirait menegaskan, pihaknya telah mengajukan proposal perpanjangan kontrak dengan pihak Jepang. Inalum telah mengusulkan perpanjangan kapasitas pabrik peleburan aluminium dari 250.000 ton per tahun menjadi 317.000 ton per tahun dengan nilai investasi US$ 367 juta.

Proyek Inalum adalah proyek kerjasama antara pemerintah Indonesia dan investor asal Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Alumunium Co.Ltd (NAA). Kerjasama ini dimulai sejak tahun 1975 dan akan berakhir pada 2013 nanti. Saat ini, pemerintah Indonesia menguasai saham Inalum sebesar 41,12%, sedangkan sisanya sebesar 58,88% dikuasai oleh NAA.

Tahun ini, Inalum diharapkan mampu membukukan laba sebesar US$ 9 juta. Pada tahun 2011, diharapkan laba Inalum akan meningkat hingga US$ 103 juta dan naik lagi pada 2012 menjadi US$ 223 juta. Dan pada 2013, laba Inalum akan mencapai US$ 308 juta.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger