Selamat datang di Berita Lampung Online

Melihat Keong Racun di Youtube dan Keisengan Sinta dan Jojo

Friday, July 30, 20100 komentar

Melihat Keong Racun di Youtube dan Keisengan Sinta dan Jojo ; Syndrom Star bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Apalagi di era internet dewasa ini, setiap orang, tanpa terkecuali, dimanapun berada, bisa mempromosikan dirinya sendiri lewat jejaring sosial yang tersedia di dalamnya. Demikian diyakini pemerhati musik Denny Sakrie mengomentari fenomena meledaknya rekaman video ''Keong Racun'' di Youtube yang dibawakan secara lipsinc oleh Sinta dan Jojo.

Di tangan dua mahasiswi yang masih duduk di bangku kuliah, di salah satu universitas swasta di Bandung itu, singgel ''Keong Racun'' yang sejatinya dalam versi aslinya dinyanyikan Lisa, melejit bak meteor. Dalam irama tarling, lagu yang berkisah tentang sosok laki-laki yang nyaris nir sopan santun dalam memperlakukan perempuan yang baru dikenalnya itu, diunduh lebih dari 70 ribu orang.

Popularitas Sinta dan Jojo pun langsung mengorbit. Sehingga menjadikan dirinya sangat dikenal di Bandung, dan Jakarta. Bahkan sebuah komunitas bernama Keong Racun Community dibuat di jejaring perkawanan Facebook. Meski tidak sedikit yang mengolok-olok dua mahasiswi itu atas kreatifitas mereka mengunggah aktifitas lipsinc itu.

Memang, selain ''Keong Racun'', ada beberapa singgel hit lain yang mereka lipsinc kan kemudian diunggah sendiri di Youtube. Diantaranya singgel ''Slowdown Baby'', ''Telephone'', ''Bete'', ''Bukan Cinta Biasa'', dan beberapa judul lagu lainnya. Tapi entah mengapa, ''Keong Racun'' yang menjadi topic trending.

Masih menurut Denny, sebagaimana orang tua Justin Bieber, yang pada awalnya mengunggah rekaman menyanyi anak mereka sendiri, sebelum akhirnya bersambut dengan nasib baik. Hal yang sama terjadi dengan duo Sinta dan Jojo. Atau kepada artis-artis dadakan lainnya. Dia mencontohkan, di Malaysia ada sebuah grup band yang gitarisnya akhirnya diajak rekaman oleh Jack Johnson, karena menonton aksi mereka di Youtube.

Demikian halnya di Philipina, ketika seorang penyanyi berbakat yang mempromosikan dirinya sendiri di Youtube, akhirnya diajak rekaman oleh David Foster. Dan yang terkini, ketika salah satu peserta Indonesia Mencari Bakat yang diputar di salah satu stasiun TV swasta, yaitu pemain drum yang masih bocah itu, mendapat apresiasi yang sangat bagus dari drummer Dream Theater. Sebuah grup band progresif rock terkemuka di dunia.

Hal yang sama terjadi dengan Sinta dan Jojo, yang belum lama ini menjadi cover utama majalah remaja Hai, edisi nomor 29 yang terbit 19 Juli lalu. Dengan sebuah judul besar berbunyi; “Artis Indonesia Terpanas di Youtube". Apa yang istimewa dari aksi minus one atau playback Sinta dan Jojo dalam melagukan ''Keong Racun''?

Keisengan
Sebagian penikmat tayangan Youtube-nya menilai karena kelucuan, kepolosan, serta kecantikan dua gadis geulis mojang Bandung itu. Tapi sebagian lain ada juga yang menilai karena kenorakannya, kekampungannya, bahkan keusilannya. Meski sebagaimana diakui Sinta dan Jojo, pada awalnya mereka tidak berniat mengunggah aksi mereka di Youtube.

Hanya karena, proses mengunggahnya di Facebook senantiasa gagal, maka tidak ada cara lain selain mengunggah di Youtube untuk kemudian diteruskan di Facebook. Tapi siapa sangka, jika aksi mereka yang kenes, dan menggemaskan itu, justru berhasil menarik perhatian ribuan netter.

Bukan semata alunan musik tarling yang pekat dengan nuansa house music, yang dalam bahasa Ian Antono, gitaris God Bless yang pernah mengatakan pada sebuah kesempatan, musiknya repetitif, dan jauh dari nuansa estetis, tapi justru sanggup membuat orang untuk bergoyang. Atau menurut Denny, karena liriknya sangat keseharian dan dekat dengan kehidupan, meski agak asbsurd. ''Seabsurd lirik lagu Kucing Garong,'' katanya di Jakarta.

Apapun itu, popularitas yang sekarang menghinggapi Sinta dan Jojo, atau yang telah dinikmati Justin Bieber, dan entah siapa lagi nanti, terjadi karena proses simplifikasi mempromosikan diri lewat internet. ''Yang sekali lagi bisa dilakukan siapapun, kapanpun, dan di manapun,'' imbuh Denny. Meski konsewensi populer itu juga tidak mudah, sebagaimana yang sekarang mulai dirasakan Sinta dan Jojo, yang pada awalnya berangkat dari keisengan belaka.

Bahkan nama Sinta dan Jojo yang sekarang dikenal dengan embel-embel Keong Racun itu, harus melakukan sejumlah klarifikasi via blog pribadinya. Inilah kutipan klarifikasi Sinta via http://sintanurmansyah.blogspot.com, yang berbunyi; //sebenernya kita ga da maksud buat tenar atau ngartis gda niat sama sekali, apalagi kena famous syndrom. malah kita takut, malu, syok ada pemberitaan yang engga engga gara2 ini. Betapapun popularitas seperti pisau bermata dua.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger