Korban Gempa Panyabungan Sumatera Utara 2010 : Berdasarkan data Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu (24/7/2010), gempa terjadi sekitar pukul 09.11 WIB di Panyabungan Sumut, pada kedalaman 10 kilometer. Persisnya pada 18 Km Barat Laut, Panyabungan, sebesar 6 skala richter (SR).
Menurut Despandri, warga Pasirpangaraian, Sabtu (24/7/10), ia merasakan gempa sekitar 5 detik pada sekitar pukul 07.10 Wib dan sekitar 3 detik pada pukul 09.15 WIB. Walau hanya sebentar, ia sempat lari keluar rumah. Karena atap rumah dan dinding berbunyi seperti ingin rubuh. Sejauh ini, riauterkini belum memperoleh informasi kerusakan yang ditimbulkan pada gempa Penyabungan Sumut
Berikut Berita Seputar Gempa Panyabungan Sumatera Utara :
Kerusakan Gempa Panyabungan Rumah dan Perpustakaan Sekolah
Juru Bicara Pemkab Madina, Taufik Lubis, kepada Tempo, Sabtu (24/7) siang, menyebutkan kerusakan terdapat di Desa Tangga Boti, Kecamatan Sei Abu, Kabupaten Mandailing Natal. “Ada lima rumah yang rusak,” katanya.
Bangunan rumah, lanjut Taufik, di antaranya bermaterial batu bata. “Sebagian juga semi permanen,” ungkapnya.Kerusakan lain yang ditemukan tim, di SMP Gunung Tua, Panyabungan. “Yang rusak ruang perpustakaan saja,” kata Taufik melalui sambungan telepon. Selengkapnya Baca tempointeraktif.com
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Ahmad, Robert, mengatakan sebagian pengunjung memang keluar dari ruangan. Meski demikian tidak ada evakuasi yang dilakukan untuk sejumlah pasien RSUD. "Biasanya, begitu lampu RSUD goyang, otomatis langsung dilakukan evakuasi. Namun goncangan yang terasa tidak terlalu besar," kata dia.
Gempa Sumut, Pengunjung Rumah Sakit Berlarian
Gempa bumi yang terjadi di Sumut tersebut tak hanya terasa oleh pengunjung RSUD, tetapi juga warga Pekanbaru. Seperti yang diungkapkan Ade Candra, salah seorang warga Pekanbaru yang mengatakan guncangan akibat gempa terasa oleh dirinya yang saat itu sedang mengikuti pelatihan. Selengkapnya Baca mediaindonesia
Gempa di Mandailing Natal Hancurkan Sejumlah Rumah
Di Desa Tanggabosi, lima rumah warga roboh, dan puluhan lainnya retak-retak. Di tempat terpisah, plafon ruang kelas dan perpustakaan Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Panyabungan pun ikut ambruk akibat gempa. Pascagempa yang berpusat di 18 kilometer barat laut Kota Panyabungan, sebagian warga memilih tinggal di tenda, karena gempa susulan terus terjadi. Selengkapnya Baca liputan6.com
Seorang Warga Terluka Akibat Gempa 6 SR di Mandailing Natal
Akibat gempa ini, warga Mandailing Natal panik. Mereka berhamburan keluar rumah. Warga menyelamatkan keluarganya masing masing, terutama anak di bawah usia lima tahun. "Kuat kali mengguncang rumah kami, kami langsung keluar karena takut. Adik-adikku diangkat ibu keluar," tutur Hani. Mahadi, seorang pemilik warnet 24 jam di Kota Panyabungan, mengaku panik karena guncangan yang terjadi di tempatnya sangat kuat. Bahkan, kabel listrik bergoyang-goyang dan listrik langsung padam.Selengkapnya Baca metrotvnews.com
Data PMI: Korban Ringan Lima Orang
Hingga ini belum tercatat adanya korban jiwa akibat gempa di Mandailing Natal, Sumetera Utara. Korban yang tercatat di Posko PMI Mandailing Natal sebatas luka ringan. "Menurut data sementara jumlahnya sekitar lima orang luka ringan akibat tertimpa reruntuhan bangunan," kata Kepala Markas PMI Kabupaten Mandailing Natal, Romi Hidayat, melalui telepon, Sabtu (24/7/2010).
Lokasi gempa terparah sejauh ini berada di Kecamatan Siabu, yang letaknya 18 km dari kota Mandailing Natal. Menurut laporan sementara bangunan yang rusak terdiri dari 1 unit mushola dan sebagian dinding sekolah dasar di wilayah tersebut.Selengkapnya Baca detiknews.com
Sumut Gempa 6,2 SR, Andi Arief Gelar Rapat Mendadak
Kita membahas kemungkinan terjadinya gempa rambatan. Kalau melihat data statistik kita, maka gempa yang terjadi di Panyabungan ini berpotensi bergerak ke daerah berikutnya. Ini bisa saja ke daerah rawan gempa di Sumatera Barat. Yaitu, kawasan Simeuleu, Nias, Padan. Atau, jika melihat kekuatannya yang mencapai di atas 5 Skala Richter, bisa saja gempa ini merambat sampai di lokasi Ujung Kulon, yang artinya itu memasuki kawasan perairan Jawa," kata Andi Arief.Selengkapnya Baca rakyatmerdeka.co.id
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam