Kerusuhan Pilkada Kabupaten Seram Bagian Timur Kota Bula mencekam ; Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kantor Camat Bula, rumah ketua PKPI, rumah seorang warga dan rumah kepala bagian umum Pemkab Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku, dibakat massa pada Selasa malam (20/7).
Pembakaran tersebut dipicu hasil rekapituklasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) SBT, yang dilakukan Selasa sore, kemarin. Akibatnya, Kota Bula, mencekam. “Kota Bula sepi gara-gara tidak ada orang yang berani keluar rumah,” kata Ramli Rumalutur, Rabu (21/7)
Bentrok pendukung pasangan Mukti kaliobas-Jusuf Romatoras, dan pendukung pasangan Abdullah Vanath-Siti Umaria Suruwaky, itu bermula terjadi di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten SBT. Setelah itu berlanjut ke rumah Ketua PKPI SBT Rusli di kawasan Jalan AR Tamaela, Bula.
Akhirnya aksi pembakaran menyebar ke gedung DPRD SBT dan kantor camat Bula, serta ke rumah beberapa warga di Kota Bula. Kondisi ini membuat kota penghasil minyak itu mencekam.
Pendukung dua pasangan yang bermukim di kubu lawan, terpaksa dievakuasi ke Markas Kepolisian Resor SBT. Anggota Brimob BKO, Samapta Polda Maluku, dan anggota Polres SBT, berhasil mengendalikan kondisi keamanan.
Pihak kepolisian belum bisa memastikan pemicu bentrokan dan pelaku pembakaran tersebut. “Situasi kemanan Kota Bula sudah berhasil dikendalikan,” ujar Kabid Humas Polda Maluku Ajun Komisaris Besar Johannes Huwae, kepada Tempo.
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, meminta agar aparat keamanan mengusut tuntas pelaku rusuh di SBT. Ia juga mengimbau agar masyarakat agar menahan diri. “Saya minta masyarakat tidak terprovokasi,” tutur Gubernur Maluku, kepada sejumlah wartawan di kantor Gubernur Maluku, Rabu pagi (21/7).
Home
Pilkada Maluku
Kerusuhan Pilkada Kabupaten Seram Bagian Timur Kota Bula mencekam
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam