Berita Lampung Kenaikan Tarif Dasar Listrik meresahkan Banyak orang : Pemberlakuan tarif dasar listrik (TDL) baru oleh pemerintah meresahkan banyak orang, khususnya mereka yang bergelut dalam dunia bisnis.Sudah dapat diprediksi, apabila harga barang dinaikkan, jumlah orang yang akan memakai jasa mereka akan berkurang. Itu berarti, pendapatan mereka juga akan berkurang. Akibatnya, bukan sebuah hal mustahil pemutusan hubungan kerja besar-besaran akan terjadi nanti.
Sebagaimana diketahui, mulai hari ini pemerintah menaikkan tarif listrik kepada pelanggan sosial yang memakai listrik sebesar 1.300 Volt dan 2.200 volt ampere sebanyak 10 persen. Sedangkan untuk rumah tangga yang menggunakan listrik 1.300 volt dan 2.200 volt ampere akan mengalami kenaikkan 18 persen.
Sementara pelanggan bisnis naik 12 hingga 16 persen, industri enam hingga 15 persen, pemerintah 15 hingga 18 persen, kereta api sembilan persen, apartemen 15 persen, dan pelanggan multiguna 20 persen.
Setiap kebijakan pasti memiliki dampak positif atau negatif. Dibanding berfokus kepada akibat negatif, lebih baik melihat kebaikan dari kejadian ini. Salah satu yang positif dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik adalah orang-orang akan menjadi lebih berhemat dalam penggunaan listrik. Pemborosan energi yang Anda lakukan akan membuat jumlah uang yang Anda keluarkan untuk membayar semua beban itu juga akan membengkak. Oleh karenanya, mulailah biasakan hidup hemat sekarang juga daripada Anda menyesal di kemudian hari.
Vivanews : Golkar Terima Tarif Listrik Naik 10 Persen
Partai Golkar menerima kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang rata-rata 10 persen. Keputusan pemerintah ini bisa ditoleransi Partai Beringin. "Yang awalnya 15 persen, sekarang 10 persen dan tidak kepada masyarakat bawah," kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di Kantor Pusat Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis 1 Juli 2010.
Menurut Aburizal, awalnya Golkar menentang kenaikan yang rata menyentuh angka 15 persen. Keputusan pemerintah yang menaikkan dengan rata-rata 10 persen itu dinilai tidak merugikan masyarakat bawah.
Meski demikian, Aburizal berharap tidak ada kenaikan Tarif Dasar Listrik pada bidang industri. Toleransi Golkar atas kenaikan tarif listrik itu sudah melewati diskusi dengan kalangan pengusaha dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) dan Kamar Dagang Indonesia (Kadin).
"Namun, yang kita harapkan tidak ada sesuatu harga yang berbeda saat beban puncak," ujar mantan Ketua Umum Kadin ini. Politisi yang akrab disapa Ical ini melanjutkan bahwa kenaikan tarif listrik itu tetap akan berpengaruh pada produksi industri. "Mudah-mudahan mereka bisa menyerap harga produk," ujarnya.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam