Ganggang Laut Pencegah Penyakit Kanker dan obat cacing alami : Ditangan Shinta Dewi, mahasiswa biologi ini juga, berhasil mengolah ganggang laut menjadi makanan yang berkhasiat mencegah penyakit kanker dan bio anti helmintika (obat cacing alami), setelah dilakukan penelitian dan uji coba.
Seperti yang dikatakan dosen biologi UGM Ludmila Fitri Untari, selain lezat rasanya, setelah dilakukan penelitian dan makanan ini berkhasiat tinggi untuk kesehatan, seperti mencegah penyakit kanker dan obat cacing alami.
"Tapi sayangnya, masyarakat belum memanfaatkan itu sebagai makanan alternatif. Di negara lain seperti di Jepang, China dan Filipina sudah digunakan sebagai salad sayur," kata Ludmila Fitri Untari seperti dikutip Berita Lampung dari VIVAnews, Rabu 14 Juli 2010.
Saat ini, Shinta terus berupaya membudidayakan ganggang untuk diolah menjadi keripik dan dinamai kripik 'Ganggang Ulva'. Bahan dasar kripik ini dapat dijumpai di pantai selatan Jawa.
Bentuknya berupa lembaran yang berwarna hijau. Di Yogyakarta, ganggang ulva cukup melimpah dan banyak dijumpai di pantai Kukup, Grono, Sundak, Krakal dan Wediombo. Berawal dari kegiatan program kreativitas mahasiswa, Shinta bersama teman-temannya meneliti ganggang ini.
Mereka kemudian mengajak masyarakat nelayan yang hidup di sekitar pantai KUkup untuk mengolah ganging ulva menjadi kripik. Sesuai dengan namanya, kripik olahan ini pun dinamakan ‘kripik Ulva’.
"Kripik Ulva sebagai inovasi olahan makanan berupa kripik dengan bahan dasar ulva. Hal ini dilatar belakangi dari fakta inovasi yang telah dikembangkan oleh Negara Jepang, yang telah mengolah Ulva sebagai pembungkus makanan sejenis lemper," kata Shinta ditemui di sela-sela pameran penelitian 'Research Week' di Graha Sabha Pramana.
Berdasarkan hasil penelitian Shinta, kandungan gizi dari keripik ulva berupal mineral 2,59 persen, serat 11,5 persen, dan protein 4, 88 persen.
Pengolahan ganggang ulva jadi keripik dengan menggandeng kelompok usaha bersama masyarakat Forum Mitra Bahari yang berlokasi di areal pantai Kukup, kecamatan Tanjungsari, Gunung Kidul.
Pemanfaatan ganggang ulva tentunya memberikan tambahan kesejahteraan bagi masyarakat nelayan yang tinggal di sekitar pantai. Saat ini, untuk ganggang ulva mentah dijual Rp 20.000,00 per kg, sedangkan dalam bentuk keripik dijual Rp 60.000,00 per kg. "Untuk ukuran bungkusan kecil 40 gram, kita jual Rp 3.000,00," katanya
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam