Electronic Road Pricing (ERP) Solusi Kemacetan di Jakarta : Kemacetan lalu lintas Jakarta yang semakin parah membuat Pemprov DKI mendesak Kementerian Perhubungan segera menyelesaikan peraturan pemerintah terkait electronic road pricing (ERP). Sebab, penerapan ERP diyakini sebagai salah satu solusi mengatasi kemacetan di Ibu Kota. Tanpa peraturan pemerintah, sampai kapan pun ERP tidak akan bisa diterapkan.
Cara lain untuk mengatasi kemacetan adalah dengan merealisasikan pembangunan mass rapid transit (MRT) dan loop line atau jalur lingkar luar dan lingkar dalam Jakarta. Namun dari seluruh program itu, saat ini yang baru bisa diandalkan adalah pengoperasian bus Transjakarta.
Pilihan Solusi yang sudah diambil :
1. Pemerataan pembangunan dengan program Pemerataan Infrastruktur khususnya di Indonesia bagian timur. Pemerataan membuat perputaran ekonomi juga berimbang antara pusat dan daerah
2. Jalur 3 in 1. Membatasi melintas dijalan protokol pada jam-jam sibuk.
3. Pajak kendaraan dinaikan sampai 15%
4. Moda transportasi masal Busway
5. Jalur khusus roda 2 disebelah kiri.
Beberapa langkah yang patut jadi wacana untuk mengurangi dampak kemacetan total :
1. Pembatasan Tahun produksi kendaraan yang melintas di jalur utama kota Jakarta. Misalnya 10 tahun terakhir.
2. Pajak kendaraan naik 100%(cukup tinggi). Artinya membeli kendaraan baru HARUS memang karena kebutuhan, seperti sudah tidak layak pakai / bukan karena faktor Prestise.
3. 3 in 1 berlaku dari pagi sampai sore, kecuali hari libur (sabtu dan minggu) dengan catatan Moda Buswaynya disiapkan dengan lebih baik (lebih tepat waktu, kendaraan mencukupi), nyaman tidak beedesak-desakan) sehingganya memang menjadi pilihan sebagai sarana transportasi yang layak.
4. Yang paling penting ... Kebijakan pemerintah harus KONSISTEN dan ini proyek 30 tahunan. Jangan ganti Gubenur ganti lagi kebijakannya.
Home
solusi kemacetan
Electronic Road Pricing (ERP) Solusi Kemacetan di Jakarta
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam