Berita Lampung Canting Batik Elektronik di Sragen Dikembangkan Pemda : Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen akan mengembangkan produk ilmu teknologi (Iptek) berupa canting batik elektronik ciptaan putra daerahnya. "Kami akan mengupayakan canting elektronik ini dapat menjadi inovasi yang dapat digunakan oleh masyarakat Sragen dan daerah lain, terutama pelaku industri batik," kata Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Sujoto di Sragen, Kamis.
Dia mengklaim inovasi canting elektronik seperti yang diciptakan warga Masaran, Sragen, Tri Anwari tersebut, belum dilakukan di daerah lain. Dengan adanya canting elektronik ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan kualitas produksi batik Sragen, atau jika dimungkinkan daerah-daerah lain yang juga penghasil batik dapat menerapkannya.
"Sebagai langkah untuk mengenalkan ke masyarakat luas, kami akan mempromosikan inovasi canting elektronik ini dalam sebuah pameran potensi daerah yang dilaksanakan di Semarang," kata Sujoto.
Sementara itu, penemu canting elektronik di Sragen Tri Anwari mengatakan, canting elektronik ini mampu menekan biaya proses produksi batik. "Dengan adanya canting elektronik ini, perajin tidak perlu menggunakan kompor yang berbahan bakar minyak tanah," kata dia.
Tanpa harus menggunakan minyak tanah yang harganya saat ini tinggi, kata dia, jelas dapat menghemat biaya produksi batik. "Panas yang dihasilkan canting elektronik tersebut stabil hingga bahan `malam` untuk pembuatan batik dapat mudah cair dan keluar dari lubang canting," kata Tri.
Kualitas hasil pembatikan dari alat yang senilai Rp200 ribu sepaket dengan kompor elektronik tersebut juga lebih halus sehingga terlihat lebih bagus hasilnya. Seorang perajin batik di Sragen, Daliman mengatakan, lebih hematnya biaya produksi batik dengan adanya canting listrik tersebut sangat bermanfaat bagi perajin.
Canting Batik
Canting untuk membatik adalah alat kecil yang terdiri dari gagang/tangkai terbuat dari bambu, nyamplungan /badan canting (tempat cairan lilin) dan carat/cucuk (tempat keluarnya lilin waktu membatik) yang terbuat dari tembaga. Canting ini dipakai untuk menuliskan pola Batik dengan cairan lilin (malam).
Menurut fungsinya ada canting reng-rengan (untuk membatik reng-rengan batikan pertama sesuai pola atau tanpa pola) dan canting isen ( untuk membatik isi bidang). Menurut besar kecil cucuk ada cucuk kecil, sedang dan besar. Menurut banyaknya cucuk ada canting cecekan /cucuk satu, canting loron/cucuk dua, canting telon/cucuk tiga, canting prapatan/cucuk empat, canting liman/cucuk lima, canting byok/cucuk tujuh atau lebih dan canting renteng/galaran (bercucuk genap tersusun dari atas ke bawah).
Seiring perkembangan jaman kini tengah dikembangkan inovasi baru berupa canting elektronik. Canting elektronik ini terdiri dari tiga bagian utama, yakni bak penampung lilin batik atau malam, tangkai pemegang, dan alat kontrol suhu yang berfungsi mengontrol suhu canting. Salah satu kelebihan lain, paruh canting bisa dicopot dan diganti sesuai ukuran yang diinginkan. Seluruh jenis paruh canting, yakni ceceg, klowong, tembogan, dobel ceceg, dan dobel klowong bisa dipasang di tubuh canting. Padahal pada canting tradisional, lima jenis ini terpisah-pisah.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam