Bantuan Pemkot Surabaya Untuk Mucikari yang Tobat : Pemkot Surabaya memberikan bantuan dana alih profesi kepada dua mucikari lokalisasi Bangunsari, Surabaya. Latifah dan Astriani, dua mantan mucikari lokalisasi Bangunsari, masing-masing mendapat bantuan dana Rp 10 juta dan Rp 15 juta rupiah.
Bantuan dana alih profesi tersebut diberikan lantaran dua mucikari tersebut, sudah menutup wismanya dan berhenti menjadi mucikari, serta ingin membuka usaha sendiri. ”Semoga dengan bantuan alih profesi ini, bisa memberi pencerahan kepada para mucikari lain,” ujar Walikota Surabaya, Bambang DH, seperti di Kutip Berita Lampung Dari Surabaya post saat memperingati Isra’ Mi’raj di Musholla Nurul Iman, yang berada lokalisasi Bangunsari, Kamis (22/7) malam.
Ia menambahkan, tanpa ditertibkan atau diobrak sekalipun, para mucikari bisa sadar sendiri. Dalam menyadarkannya pemkot menggunakan cara lebih menyentuh hati, yaitu dengan pengajian, ceramah, dan kegiatan agama lain yang dilakukan secara rutin di lokalisasi. “Semoga dengan kegiatan-kegiatan tersebut, bisa menurunkan tingkat banyaknya mucikari dan PSK di Kota Surabaya,” tambahnya.
Ustad Khoiron Syuaib, pembina lokalisasi se-Surabaya, mengatakan bahwa bantuan alih profesi tersebut diberikan karena dua mucikari tersebut telah bertobat dan berhenti menjadi mucikari. “Dengan bantuan tersebut semoga bisa membantu untuk membuka usaha yang lebih baik,” ujarnya.
Para mucikari dan pekrja seks komersial (PSK), lanjutnya, sebenarnya mereka sudah tahu bahwa perbuatannya salah, namun berbagai alasan misalnya ekonomi, keluarga, dan lain-lain yang membuat mereka salah arah.
Tugas para pembina adalah untuk mengembalikannya ke arah yang benar. ”Semoga dengan adanya bantuan alih profesi ini, bisa membuat para mucikari dan PSK bisa mengikuti langakah Ibu Latifah dan Ibu Astriana,” ujarnya.
Rencananya kedua mantan mucikari tersebut dengan bantuan alih profesi akan membuka usaha berdagang toko dan bengkel. Selain itu, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan kepada 50 anak Panti Asuhan Taman Pendidikan Islam Khoirodotul Khoir, Surabaya.
Penyerahan bantuan kepada dua mucikari dan anak yatim tersebut, sebenarnya merupakan sebagai rangkaian acara dalam peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1431 Hijriah dan Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1431.
Sementara Pemkot Surabaya juga mengimbau agar enam lokalisasi di Kota Surabaya ditutup sepekan sebelum dilaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, 11 Agustus mendatang.
Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Kota Surabaya, Eko Hariyanto, Kamis, mengatakan, ada sekitar 3.500 pekerja seks komersial (PSK) yang berada di enam lokalisasi di Surabaya harus berhenti bekerja sebelum bulan Ramadhan. “Enam lokalisasi itu harus tutup. Demikian juga para PSK-nya tidak boleh menerima tamu. Setelah itu mereka boleh buka kembali sepekan setelah Lebaran," katanya.
Lokalisasi yang harus tutup adalah Dolly dan Jarak di Kecamatan Sawahan, Tambakasri dan Kremil di Kecamatan Krembangan serta Klakah Rejo dan Sememi di Kecamatan Benowo.
Selama ini yang membuat Dinas Sosial sering merasa prihatin adalah ketika PSK kembali lagi ke Surabaya, ternyata membawa temannya untuk menjadi PSK juga. Akibatnya, jumlah PSK untuk tahun 2010 melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data, jumlah PSK di Surabaya pada akhir 2008 lalu tercatat tidak kurang dari 3.700 orang lalu turun menjadi 2.225 orang pada 2009, dan naik lagi pada 2010 menjadi 3.500 orang. “Makanya kami akan melakukan pendataan lagi usai lebaran. Langkah ini sebagai antisipasi kedatangan PSK baru ke Surabaya," katanya
Home
Ramadhan 1431
Bantuan Pemkot Surabaya Untuk Mucikari yang Tobat
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam