Selamat datang di Berita Lampung Online

Penyebab Runtuhnya Jembatan Gantung Kali Alas Aceh

Monday, June 7, 20100 komentar

Berita Lampung Penyebab Runtuhnya Jembatan Gantung Kali Alas Aceh : Ambruknya jembatan di Desa Meloak, Kecamatan Putri Betung, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, bukan akibat banjir. Peristiwa naas ini disebabkan jembatan yang tak mampu menahan beban anak-anak yang sedang menonton upacara tolak bala di desa tersebut.

Kenduri tolak bala yang dilaksanakan masyarakat Desa Meloak Ilang, Kecamatan Putri Beutung, Kabupaten Gayo Lues, Minggu (6/6) berubah menjadi petaka saat jembatan gantung Kali Alas putus. Puluhan warga, mayoritas anak-anak dan remaja yang sedang menyaksikan prosesi itu dari atas jembatan jatuh ke sungai dan terbawa arus. Laporan sementara hingga pukul 18.00 WIB kemarin, tujuh orang sudah ditemukan meninggal dan puluhan lainnya luka-luka berat dan ringan.

Wartawan Serambi di lokasi kejadian melaporkan, musibah itu terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (6/6) ketika masyarakat Desa Meloak Ilang sedang melaksanakan tradisi tahunan kenduri tolak bala di tepian Kali Alas. Salah satu kegiatan yang menandai ritual tersebut adalah melepaskan ayam jantan putih ke sungai yang dipimpin oleh tokoh agama. Prosesi itu berlangsung menjelang makan kenduri. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di tepian sungai.

Karena di aliran Kali Alas itu ada jembatan gantung, maka banyak warga, terutama anak-anak dan remaja diarahkan untuk menyaksikan rangkaian kegiatan itu dari atas jembatan.

Menurut informasi, pada puncak acara tersebut hampir 40 orang anak-anak dan remaja berdiri di salah satu sisi jembatan menyaksikan penglepasan ayam putih di tepian sungai arah ke hulu. Jembatan gantung itu diperkirakan tak mampu menahan beban sehingga kabel penahan putus dan terlepas dari pilarnya. Bersamaan dengan runtuhnya jembatan itu, semua yang berada di atasnya melayang ke sungai yang berair keruh dan deras karena sejak beberapa hari terakhir hujan sedang mengguyur Gayo Lues. Jerit histeris mewarnai prosesi tolak bala.

Laporan ke Wagub Aceh
Beberapa saat setelah musibah tersebut, Wagub Aceh Muhammad Nazar yang sedang mendampingi kafilah Aceh di MTQN XXIII di Bengkulu, menerima laporan sementara dari Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim. Bupati Gayo Lues ke Wagub Aceh melaporkan telah terjadi kecelakaan akibat putusnya jembatan gantung di Desa Meloak Aih Ilang, Kecamatan Putri Betung, Minggu (6/6) sekitar pukul 12.00 WIB.

Menurut laporan sementara yang diterima Wagub Muhammad Nazar, hingga sore kemarin jumlah korban seluruhnya yang ikut jatuh ke sungai mencapai 32 orang yang umumnya anak-anak berumur di bawah 12 tahun. Dari jumlah itu, 19 orang selamat dengan luka-luka ringan, 13 orang sempat hilang terbawa arus.

Sejak kejadian itu, upaya pencarian langsung dilakukan oleh masyarakat dengan melibatkan pihak kecamatan, tim SAR, dan relawan lainnya. Hingga sore kemarin, menurut laporan versi Bupati Gayo Lues, delapan orang sudah ditemukan meninggal, lima lainnya masih dalam pencarian.

Korban Jembatan Runtuh Tujuh ditemukan
Laporan lainnya yang diterima wartawan Serambi dari Keuchik Meloak Ilang, M Yusuf menyebutkan, jumlah anak-anak dan remaja yang jatuh ke sungai saat jembatan gantung itu putus sekitar 34 orang. Dari jumlah itu, 12 di antaranya sempat hilang sehingga dilakukan upaya pencarian secara besar-besaran dengan melibatkan aparat kecamatan, TNI/Polri, masyarakat, PMI, dan tim SAR dari Kutacane, Aceh Tenggara.

Hingga menjelang magrib kemarin, dari 12 orang korban yang hilang terbawa arus, tujuh di antaranya ditemukan meninggal. Korban meninggal tersebut masing-masing Riski (10), Mira (7), Toni (12), Fatimah (8), Saraini (10), Gunawan (9), dan Khaidir (6). Sedangkan yang masih dalam pencarian, Silis Masara (13), Sadikin (11), Khairul (6), Ikbal (6), dan Junika (7).

Selain korban meninggal dengan kondisi tubuh penuh luka, tercatat 24 korban selamat namun harus mendapat penanganan medis oleh petugas kesehatan dari Blangkejeren yang membuka posko darurat di lokasi kejadian. Upaya pencarian korban dilaporkan terkendala arus deras dan keruh karena hujan yang mengguyur wilayah Gayo Lues sejak beberapa hari terakhir. Beberapa saat setelah kejadian itu, sejumlah pejabat dari Gayo Lues turun ke lokasi, di antaranya Bupati H Ibnu Hasyim, Ketua DPRK H Muhammad Amru, dan Kadis Kesehatan dr Neverizal.

Lintasan ke kebun

Jembatan gantung yang putus dan merenggut korban jiwa tersebut berlokasi sekitar 500 meter dari pinggiran jalan utama Gayo Lues-Blangkejeren. Jembatan gantung Durin Daun sepanjang lebih kurang 60 meter yang terbentang di atas Kali Alas itu dibangun sekitar tiga tahun lalu dan secara fisik masih kuat. Jembatan itu sering digunakan oleh masyarakat sebagai lintasan ke areal perkebunan di seberang sungai. Titik kejadian berjarak sekitar 3,5 kilometer arah ke Kutacane dari ibu kota Kecamatan Putri Betung.

Menurut perkiraan Keuchik Meloak Ilang, jembatan itu ambruk akibat tak mampu menahan beban, apalagi semua warga yang menyaksikan prosesi kenduri tolak bala itu berdiri di satu sisi. “Meski secara fisik masih terbilang kuat karena baru berusia sekitar tiga tahun, tetapi karena tak mampu menahan beban, makanya ambruk,” kata Keuchik Yusuf. Menurut Keuchik Meloak Ilang, hingga tadi malam upaya pencarian korban masih terus dilakukan. Diharapkan semua korban bisa ditemukan, baik hidup maupun meninggal.
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger