Hasil Pilkada Walikota Surabaya Jadi Arena Taruhan Judi

Berita Lampung Hasil Pilkada Walikota Surabaya Jadi Arena Taruhan Judi : hari ini masyarakat surabaya melaksanakan pemilihan walikota, ada Seratus warga Rukun Tetangga 1 dan Rukun Warga 6 Wiyung, Surabaya, memboikot pemilihan wali kota Surabaya, Rabu (2/6). "Kami gak mau nyoblos karena tidak dapat surat panggilan, tapi tidak bagi tim sukses masing masing kandidat, hari ini mereka menentukan keberuntungan mereka apakah bisa menang atau kalah dalam perjudian.

sejumlah anggota tim sukses cawali mulai bertaruh alias berjudi. Umumnya mereka memasang taruhan Rp 50 juta.Menurut keterangan, kebanyakan dari mereka itu mempertaruhkan, apakah Arif Afandi atau Tri Rismaharini yang bakal menang.

”Taruhan itu hanya untuk menjaga gengsi saja, bukan untuk mencari keuntungan. Toh nanti duitnya juga dibuat makan rame-rame kok, ” kata sumber tim sukses yang enggan disebutkan namanya.

Wajar jika kompetisi antarpendukung kedua kandidat terasa kencang, karena masing-masing pendukung memiliki habitat yang sama. Yakni, aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM ) dan kontraktor yang kebetulan berbeda calon yang didukung. “Sebenarnya dulu teman-teman ini sering ngumpul di café lounge beberapa hotel di Surabaya, tapi sekarang jarang dilakukan, karena lebih sering nongkrong di kantor tim sukses,” imbuhnya.

Dia menambahkan, sebenarnya ide taruhan itu berawal dari guyonan saja, namun saking kerasnya persaingan ketika masa kampanye, akhirnya membuat taruhan tersebut bergeser menjadi persaingan harga diri antar tim sukses.

Berdasar survey Pusat Studi Demokrasi dan HAM (PuSDeHAM), selisih antara pasangan CACAK (Cak Arif Cak Adies Kadir) dengan pasangan RIDHO (Tri Rismaharini-Bambang DH Oke) hanya 3,25 persen. Survei yang dilakukan dengan 400 responden pada 15-20 Mei lalu menghasilkan CACAK memperoleh 36,17 persen dan RIDHO 32,92 persen. Ini berarti persaingan keduanya sangat ketat dan keduanya sama-sama berpeluang untuk menang.

H Karjani Warga Wonocolo yang sehari-hari berjualan sembako mengatakan, dirinya memilih pasangan CaCak karena ada program satu Kelurahan satu pasar. “Kalau walikota yang sekarang lebih banyak melakukan penggusuran,” katanya.

Sementara itu Samsul Arifin warga Pulo Wonokromo, Asman Afif warga tegal Sari mengaku akan memilih pasangan Risma-Bambang dengan alasan keduanya merupakan kader PDIP yang harus patuh pada perintah partai “Wis aku gak ngurus sopo calone Mas, perintah partai ngene yo dimelok’i ae,” cetus Samsul.