Selamat datang di Berita Lampung Online

Debat Cabup Blora Bawa Isu Populisme

Tuesday, June 1, 20100 komentar

Berita Lampung Debat Cabup Blora Bawa Isu Populisme ; Semua pasangan Calon Bupati/Calon Wakil Bupati (Cabup/Cawabup) Blora mengusung isu-isu kerakyatan dalam debat yang diselenggarakan oleh KPU Blora, Minggu (30/5) di aula DPRD. Ketiga pasangan itu adalah RM Yudhi Sancoyo-Hestu Bagiyo Sunjoyo (Yes), HM Warsit-Lusiana Marianingsih (Wali) dan Djoko Nugroho (Kokok)-Abu Nafi (Kolbu). Debat dipandu oleh Prof Dr Abdul Djamil MA.

Ketua KPU Blora Moesafa SFilI, dalam sambutannya menyatakan, bertujuan untuk mengenalkan visi misi pasangan cabup yang ada, sebelum pelaksanaan pemilihan digelar pada 3 Juni nanti. "Dalam debat ini, masing-masing tidak diperbolehkan mempersoalkan masalah ideologi Pancasila, bentuk negara, pembukaan UUD 1945 dan dilarang menghina calon lain," katanya.

Pasangan Yudhi Sancoyo-Hestu mendapatkan kesempatan pertama. Yudhi dalam pemaparannya menegaskan, akan melanjutkan progeam 4 W (Wareg, Waras, Wasis, dan Wilujeng), yang telah berjalan, selama menjadi bupati menggantikan pendahulunya, yaitu Basuki Widodo. "Saya akan mendorong pertumbuhan sektor pertanian, perkebunan, peningkatan sarana prasarana, memberikan insentif kepada petani dan memberikan penguatan permodalan. Selain itu, juga melakukan pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan peningkatan kesejahteraan petani," paparnya.

Wali, pasangan nomor dua berjanji akan menjadikan Blora lebih baik dan lebih makmur, dibanding tahun-tahun sebelumnya. "Sekolah harus gratis, jangan ada tarikan dana sekolah dua jura rupiah, ataupun uang kenang-kenangan. Kalau masih ada seperti ini, kapan anak-anak kita akan pinter?" tegas Warsit dengan nada tanya.

Mengenai SDM, ia mengatakan, guru harus S1 (Sarjana) 100 persen. "Kalau tidak mampu, dibiayai oleh APBD," lanjutnya. Masih soal pendidikan, Warsit dengan tegas menyatakan, "Anak SMA harus belajar minyak, dibiayai gratis dari APBD, agar bisa berperan dalam perminyakan di Blora," terangnya.

Bagaimana dengan pasangan Djoko Nugroho (Kokok)-Abu Nafi (Kolbu)? Pasangan inipun tak mau kalah, menawarkan visi misi yang cukup populis atau merakyat, selain masalah reformasi birokrasi, yang menurut mereka, menjadi salah satu faktor berjalannya pemerintahan yang baik menuju pemerintahan yang bersih dan sejahtera.

Dalam penjelasan lebih lanjut, Kolbu memaparkan visi misinya yang disebutnya sebagai empat pilar pembangunan, yaitu pembangunan infrastruktur, kesejahteraan petani, pelayanan pendidikan gratis dan pelayanan kesehatan yang gratis. "Kami ingin agar Blora ke depan lebih baik dan sejahtera," ujar Djoko Nugroho yang akrab disapa Kokok.http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2010/05/30/55768/Semua-Calon-Usung-Isu-Populisme
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger