Selamat datang di Berita Lampung Online

Cewek Seksi Berparas Oriental Rampok Pegawai Bank Mandiri

Monday, June 21, 20100 komentar

Berita Lampung Cewek Seksi Berparas Oriental Rampok Pegawai Bank Mandiri : Nasib sial dialami Chandra Pratama S (23), karyawan Bank Mandiri KCP Imam Bonjol Medan, Minggu (20/6) malam. Cewek seksi berparas oriental, melucuti harta bendanya saat check-in di hotel. Kemarin (21/6), cowok ganteng ini sempoyongan saat melapor ke polisi. Dia mengaku dijejali pil hingga tak sadarkan diri.

Ketika mendatangi Polsek Delitua, kemarin pagi sekitar pukul 09.30 wib, seperti dikutip Berita Lampung dari Pos Metro Medan, pria bertubuh sedikit gemuk ini, sempat menggegerkan petugas di sana. “Ada apa ini?” tanya seorang personil SPK sembari berdiri dengan mimik terkejut melihat Chandra sempoyongan dibopong 2 rekannya.

Mirza, pria berperawakan 24 tahun langsung menjawab sembari mendudukkan rekannya, Chandra di kursi depan meja batu itu. “Ini pak, kawan aku (Chandra-red), kena rampok. Kayaknya dia dihipnotis,” ujarnya.

Chandra yang sempoyongan dengan tubuh berbobot berat itu, membuat petugas turut membantu mendudukkannya. “Aku dihipnotis cewek, Pak. Laptop dan HP ku dibawa lari,” jawab pria berkulit mulus itu dengan suara pelan dan sangat lambat.

Selanjutnya, Chandra dibantu rekannya Mirza memberikan keterangan. Kondisi Chandra saat itu, benar-benar mengkhawatirkan. Polisi sempat kewalahan, lantaran pegawai bank milik pemerintah itu, berulangkali tak sadarkan diri.

Beruntung Mirza selalu menyadarkannya dengan cara menepuk punggung pria berjenggot plus jambang itu. Akibat kondisinya, pemeriksaan awal di SPK sempat berlarut hampir 2 jam.

Bahkan ketika kasus itu hendak dilimpahkan ke meja juru periksa (juper), Chandra terpaksa dibiarkan tertidur beberapa saat di ruang SPK. Beberapa saat kemudian, seorang personil Unit Reskrim Polsek Delitua, menyarankan Chandra untuk pulang.

“Besok saja datang lagi,” kata juper seraya menerangkan, pemeriksaan dipastikan akan sulit jika kondisi Chandra masih sempoyongan. Oleh kedua rekannya, Chandra kemudian dibopong keluar. Saat hendak dimasukkan ke Suzuki Katana milik Mirza, pria berambut lurus itu nyaris terjatuh.(jery)

Namanya Mona, Ngaku Warga Brunei

CEWEK seksi bermata sipit yang berlaku sedikit binal itu, mengaku bernama Mona (29), turis asal Brunei Darussalam yang sedang liburan di Medan. Dengan daya tarik dan rayuannya, sukses mengelabui Chandra. Pil yang disebut-sebut anti toksin, membuat Chandra pingsan hingga 8 jam.

Meski sedikit kesulitan, POSMETRO MEDAN tetap berusaha meminta keterangan Chandra. Untung saja rekannya Mirza, bisa membantu memberi informasi. Sebab, kedua pegawai Bank Mandiri ini, awalnya sama-sama berkenalan dengan cewek tinggi berambut panjang itu.

Diawali Mirza, perkenalan mereka dengan cewek yang mengaku bernama Mona itu, terjadi pada Jumat (18/6). Saat itu, Chandra dan Mirza hendak makan siang di Kafe Three Boy Jl Dr Mansyur, Medan.

“Aku tugas di Kantor Cabang Setia Budi, sedang Chandra di Imam Bonjol. Siang itu, Aku dan Chandra janjian ketemuan di kafe itu untuk makan siang waktu jam istirahat kantor,” terang Mirza.

Kedua sohib yang sama-sama lajang ini, heran saat seorang cewek montok berpakaian seksi terlihat mondar-mandir di depan kafe. Gayanya yang begitu menggoda Chandra, hingga tak kuasa menyapa.

Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Begitulah perasaan Chandra, ketika sapaannya disambut hangat cewek yang terlihat seperti orang kebingunan itu. Merasa mendapat lampu hijau, Chandra mengajak berkenalan, sekaligus makan siang di kafe tempat mangkal kaum muda itu.

Bincang-bincang sambil makan siang, Mona mengaku bukan warga Indonesia. Katanya, dia turis asal Brunei Darussalam yang sedang liburan di Kota Medan. Selama di Medan, Mona mengaku ambil penginapan di Hotel Danau Toba International (HDTI). “Aku heran juga, katanya turis dari Brunai, tapi wajahnya itu seperti orang Tionghoa,” jelas Mirza.

Lanjutnya, bukan cuma soal paras, Mirza juga sedikit ragu dengan pengakuan Mona lantaran logatnya sangat fasih berbahasa Indonesia. Tapi berbeda dengan Chandra. Ibarat terbius tampang Mona, pemuda lajang ini tak sampai kepikiran sampai ke arah sana.

Mengaku tidak begitu tertarik, Mirza membiarkan sahabatnya melanjutkan perbincangan dengan Mona. Usai makan siang itu, Chandra dan Mona bertukaran nomor seluler. Mereka lalu berpisah untuk melanjutkan kerja di kantor masing-masing.

Sampai di sini, belum terjadi apa-apa. Namun pada Minggu (20/6) sekira pukul 13.00 wib, Mona menghubungi Chandra. Beralasan mau meminjam charger laptop, ajakan Mona untuk ketemuan langsung diamininya.

Berjanji bertemu di salah satu rumah makan di Jl Abdullah Lubis, Medan, keduanya kembali menghabiskan waktu sambil bincang-bincang. Dari sini, Mona memainkan jurus berikutnya. Dia mengajak Chandra jalan-jalan naik sepedamotor milik si pegawai Bank Mandiri.

Di perjalanan, Mona meminta Chandra untuk dicarikan hotel yang lebih murah. Ngakunya, hotel itu untuk tempat tinggal sementara pembantunya yang hendak dibawa ke Australia.

Chandra langsung tancap gas ke Jl Djamin Ginting, Padang Bulan, Medan. Sejurus kemudian, sepedamotor dibelokkannya ke Hotel Intan. Saat memesan kamar, jam tengah menunjukkan pukul 21.00 wib.

Seperti terbius penampilan Mona, Chandra masih saja tak curiga dengan berbagai kelakuan dan pengakuan cewek berparas Tionghoa itu. Meski awalnya disebutkan untuk tempat tinggal pembantu, tapi Chandra manut saja diajak chek-in.

Sambil berbincang di dalam kamar, Mona menawarkan pil. “Katanya pil itu untuk menghilangkan toksin (racun-red) dalam tubuh. Saya percaya dan langsung saya minum,” aku Chandra.

Tapi hanya beberapa saat setelah dijejali pil tadi, Chandra langsung tak sadarkan diri. Kata Chandra, bukan seperti tertidur, tapi rasanya ibarat orang sedang pingsan.

Chandra mengaku begitu heran. Sebab saat siuman dari pingsan, Mona tak lagi dilihatnya di dalam kamar kelas melati itu. Barang-barang berharganya, seperti Laptop, HP dan ATM pun ikut raib. “Aku terbangun jam 7 pagi bang,” katanya.

Chandra lalu menemui waitres hotel guna menanyakan keberadaan Mona dalam kondisi sempoyongan, lantaran kepalanya terasa sangat berat. Chandra pun semakin terkejut, begitu mendengar penjelasan pegawai hotel Intan yang mengatakan, Mona sudah pergi sejak sejam yang lalu.

Sadar dirinya dirampok, Chandra mencari wartel terdekat dan menghubungi Mirza. Beruntung, kartu nama Mirza ada di dompetnya. Mirza lalu diberitahu peristiwa yang menimpa warga Jl Cengkeh Raya No 13 Perumnas Simalingkar itu.

“Untung saja wartel yang dipakai Chandra, bisa aku hubungi balik. Kalau nggak, tak tahu lagilah aku, di mana harus mencari dia (Chandra-red). Aku menemukannya tertidur di depan wartel seperti orang mabuk,” beber Mirza.

Yang membuat Mirza heran, jika ingin merampok, kenapa sepedamotor serta dompet Chandra tidak ikut dibawa wanita berparas Tionghoa itu. Pada polisi, Chandra mengaku kehilangan Laptop Merk Compac type 501, 2 unit HP Sony Ericcson Type C100 dan K800 serta ATM Mandiri
Share this article :

Post a Comment

Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam

 
Copyright © 2011. Berita Lampung - All Rights Reserved
Template Created by Pakar Lampung Proudly powered by Blogger