Jumlah Hutang Valas Cina Mencapai US$ 428,6 Miliar

Berita Lampung Jumlah Hutang Valas Cina Mencapai US$ 428,6 Miliar ; BEIJING. Meski punya cadangan devisa segunung, tak berarti China bebas utang. State Administration of Foreign Exchange (SAFE), lembaga yang mengurus valuta asing (valas) dan cadangan devisa China, dalam publikasi hari Selasa (6/4) mengungkapkan, sepanjang tahun 2009, negeri Tembok Raksasa itu memiliki utang valas sebesar US$ 428,6 miliar.

Angka ini meningkat sebesar US$ 53,9 miliar atau 14,4% dari tahun sebelumnya. Jika dihitung sepanjang kuartal IV 2009 saja, utang China naik 10,8%. "Utang valas jangka pendek di kuartal IV 2009 mencapai 60,5% total utang atau US$ 259,3 miliar. Naik 57,4% dari kuartal III 2009," ungkap publikasi SAFE.

Utang valas jangka pendek China itu mencapai US$ 161,7 miliar dalam bentuk kredit pembiayaan perdagangan. Nilai utang jangka pendek ini setara dengan 10,8% cadangan devisa China yang sebesar US$ 2,4 triliun. "Rasio utang China masih aman," jelas SAFE.

Menurut versi SAFE, utang valas sampai akhir 2009 mencapai US$ 267 miliar. Terdiri dari, utang lembaga finansial US$ 94,1 miliar (35,2%), perusahaan non-finansial asing US$ 93,2 miliar (34,9%), lembaga finansial asing US$ 38,3 miliar (14,4%), kementerian negara US$ 36,9 miliar (13,8%), perusahaan non-finansial China US$ 4,2 miliar (1,6%), dan lainnya US$ 300 juta (0,1%).

Menurut SAFE, kenaikan utang valas jangka pendek mengindikasikan dua hal. Pertama, meningkatnya aliran dana masuk untuk spekulasi penguatan yuan. Kedua, murahnya biaya utang valas dalam dollar Amerika Serikat (AS).

SAFE menegaskan, pihaknya akan mencegah masuknya dana-dana haram yang berkedok investasi asing dan pembayaran terkait perdagangan. Sumber SAFE juga mengungkapkan, lembaganya tidak akan melakukan perubahan kebijakan kuota utang bagi perbankan dan lembaga keuangan non-bank China untuk tahun fiskal baru yang berjalan mulai 1 April ini.