Berita lampung Janji Ketua Umum PBNU Terpilih Said Agil Siraj, Gema takbir Allahu Akbar dan Shalawat Badar sambut kemenangan KH Said Aqil Siraj sebagai Ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2010-2015, mengalahkan Slamet Efendi Yusuf.KH Said Aqil Siraj terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dengan jumlah 294 suara mengalahkan Slamet Efendi Yusuf yang hanya meraih 201 suara.
Pemilihan Ketua umum PBNU pada Muktamar ke-32 NU berlangsung aman dan tertib di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sabtu malam.Dari 504 jumlah kertas suara yang dibagikan kepada peserta sidang pleno pemilihan Ketua Umum PBNU, hanya 495 yang menggunakan hak pilihnya.Sementara dua calon ketua umum PBNU yakni Said Aqil Siraj dan Slamet Efendi Yusuf tetap berada di ruangan menyaksikan proses penghitungan suara.
Khusus peserta Muktamar yang tidak memiliki hak suara, tidak diperkenankan masuk ruangan sidang pleno, namun pihak panitia menyiapkan ratusan kursi dan beberapa monitor TV untuk menyaksikan proses pemilihan tersebut.Proses perhitungan suara sempat terhenti ketika angka raihan Said Aqil Siraj dipastikan menang, pada hitungan surat suara 300-an Slamet Efendi Yusuf mendekati Aqil Siraj lalu memeluknya pertanda legowo Aqil menang.
Gema takbir berkumandang dan perhitungan dihentikan sesaat, kemudian setelah suasana tenang, lalu dilanjutkan kembali.Proses pemilihan diwarnai hujan yang cukup deras, sehingga muktamirin yang menyaksikan dari luar ruangan dan tidak di bawah tenda, terpaksa sebagian kembali ke kamarnya masing-masing atau duduk-duduk di kantin sambil mengikuti perkembangan
Inilah janji - janjiKetua Umum PBNU Terpilih Kh. Said Agil Siraj
Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terpilih Said Agil Siraj berjanji untuk membentengi ormas Islam itu dari aliran Islam ekstrim radikal, liberal maupun aliran sesat.
Dia juga berjanji membawa NU kembali ke khittah dengan menjadikan pesantren sebagai basis pengembangan umat. Pesantren, kata dia, akan menyelamatkan jati diri umat ke depan dalam menghadapi gelombang sekularisme dan radikalisme yang begitu mengemuka
“Pesantren perlu dikembalikan fungsinya untuk mendidik anak bangsa agar bisa berguna bagi sekelilingnya. Kita membangun peradaban bangsa dari pesanteren,”katanya dalam konferensi pers di Asrama Haji Makassar, Sabtu (27/3/2010).Selain itu, Said menjamin tidak ada satupun santri dari kurang lebih 14 ribu pondok pesantren NU yang terlibat terorisme
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam