7 dari istrinya 4 dinikahi dibawah umur, M Indra Bayuri (60) alias Haji Bay diyakini mengidap phedofilia alias berorientasi ngeseks dengan anak-anak di bawah umur. Pasalnya, hasil penelusuran koran ini, dari 7 istrinya, 4 di antaranya dinikahi saat masih di bawah umur.
POSMETRO MEDAN kembali mendapat informasi terbaru tentang istri-istri Haji Bay dari seorang pria yang mengaku kenal dekat dengan pengusaha SPBU itu. Kata sumber itu, istri ke tiga Haji Bay tinggal di Komplek Griya, Marelan. Tanpa pikir panjang, dengan menunggang sepedamotor, wartawan koran ini berhambus ke sana sekira pukul 13.30.
Sialnya, setelah melakukan pencarian keliling komplek, tak satupun mengenal Sahrini atau Haji Bay. Sedikit kecewa, kru koran ini meninggalkan komplek itu. Namun baru beberapa saat memacu sepedamotor, kru koran ini mendapat informasi terbaru lagi yang menyebutkan, Sahrini punya famili di Jalan Kayu Putih, Medan Deli, tak jauh tempat usaha H Bay.
Setelah bertanya kepada sejumlah warga di persimpangan Jl Kayu Putih, kru koran ini diarahkan masuk ke gang di samping rumah makan.
“Masuk samping rumah makan itu bang, sampai gang itu tanya saja lagi namanya Sahrini, itu rumah uwak-nya,” kata seorang warga.
Setelah masuk gang yang disebutkan warga tadi, tanpak seorang pria membaca koran POSMETRO MEDAN. “Baca abang, ngeri kali berita koran itu ya bang,” kata kru koran setelah menghentikan laju sepedamotornya kepada seorang pria yang tengah membaca koran itu.
“Iya bang, ini orang sini, dia memang banyak istri dan sukanya sama wanita yang lebih muda,” katanya lugas.
“Bang di mana di sini rumah Sahrini?”
Sedikit terkejut pria itu memelototi kru koran ini mulai ujung rambut hingga ujung kaki.
“Itu bang, 3 rumah dari sini. Di depan rumahnya ada kursinya,” katanya sembari menelunjuk arah rumah Sahrini. Kru koran ini pun berhambus.
“Permisi, permisi,” kata kru koran ini sambil mengetuk pintu. Tak berapa lama terdengar sahutan dari dalam rumah, “Siapa?” kata seorang wanita sambil membuka pintu.
“Ada apa dek?” katanya seorang ibu berkulit putih.
“Saya cari Sahrini bu.”
“Dia tidak tinggal di sini. Kamu siapa ya?” jawab ibu itu lagi.
“Saya temannya.”
“Sahrini tidak tinggal di sini lagi, dia sudah nikah, apa adek tak diundang?” katanya lagi.
“Saya tidak diundang bu. Usia berapa Sahrini menikah. Katanya dengan H Bay. Ah kenapa saya tak diundangnya,” kata kru koran ini yang menyaru sebagai seorang teman Sahrini.
“Iya dia menikah dengan H Bay, nikah cepat, saat usia 14 tahun. Sekarang anaknya sudah dua. Tapi Sahrini sudah bercerai. Dia sudah kerja di Medan. Dia kos sambil kerja. Kalau ingin lebih jelas, adek tanya saja kakaknya di komplek Taman Citra Marelan,” kata si ibu yang ternyata uwak Sahrini sembari memutuskan pembicaraan karena buru-buru memeriksa masakannya di dapur.
Wartawan koran ini mencari tahu lagi latarbelakang Haji Bay. Tepat di sebelah rumah uwak Sahrini, seorang wanita sedang asik duduk bersama anaknya.
“Ngapain bu, oh ya bu katanya Haji Bay orang sini juga ya. Kata orang istrinya banyak ya?” sapa kru Koran ini kapada ibu yang duduk bersama anaknya.
“Aduh dek, tak usah heran lagi, pak haji itu memang sukanya sama anak–anak yang masih muda. Makanya si Sahrini itu dinikahinya setelah tamat SMP,” bebernya.
Hanya sebentar kru koran ini berbincang dengan wanita itu karena harus ke kompek Taman Citra tempat kakak Sahrini. Setelah tanya sana dan sini, akhirnya rumah kakak kandung Sahrini ditemukan.
Rumah kakak Sahrini di komplek Taman Citra itu bercat orange. Kru koran ini bertemu Penti, kakak Sahrini.
“Sahrini ada kak,” tanya kru koran ini.
Namun wanita bertubuh tambun ini sedikit curiga lalu menukas. “Dia tidak di sini lagi, dia kerja di Medan dan tinggalnya juga di sana,” katanya.
Ditanya seputaran pernikahan Sahrini dengan Haji Bay, kecurigaan Penti semakin terlihat.
“Adik siapa sebenarnya, jawab dulu!” tandasnya.
“Adek wartawan kan, jangan tanya–tanyalah, dia tidak ada,” pungkasnya sambil menutup pintu.
Istri H Bay Jadi 7
Di Medan, berita seputar pernikahan Haji Bay dengan murid SD kelas 6 mengalahkan kasus bank Century. Dan setelah diusut, Haji Bay—- berkulit hitam, pendek, dan sering menggunakan lobe — punya 7 istri yang rata–rata dinikahninya saat masih di bawah umur.
Sumber tepercaya dari orang yang kenal dekat dengan Haji Bay mengaku tak percaya kalau Haji Bay kembali menikahi Bunga, murid kelas 6 SD.
“Saya tak nyangka benarlah bang, kerena selama ini saya tahu dia itu sudah punya istri 6. Itu pun rata–rata anak di bawah umur. Tega kali pak haji itu ya,” kata pria yang minta dirahasiakan namanya.
“Saya benar tak menyangka bang, mungkin kerena dia itu banyak uang, yang jelas dia itu memiliki istri sudah 6 ditambah si Bunga itu jadi 7,” katanya yang mengaku sangat mengenal Haji Bay.
Sulit memang melacak rumah istri-istri Haji Bay. Namun menurut informasi orang dekat Haji Bay, pemilik SPBU di Jalan Kayu Putih dan Indrapura, serta pemilik pangkalan Gas PT Kuda Laut di Teluk Dalam Kisaran, itu punya 7 istri. Sebagian ada yang telah diceraikan, seperti Sahrini.
Seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal Komnas Perlindungan Anak, Aris Merdeka Sirait, Haji Bay jelas-jelas telah melanggar Undang-undang No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU No 7 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
”Di Undang-undang Perlindungan Anak, setiap orang yang melakukan hubungan seksual terhadap anak di bawah umur 18 tahun diikuti bujuk rayu, janji-janji, tipu muslihat, dapat dikenai pidana dengan ancaman hukuman 5 sampai 15 tahun penjara,” katanya.
”Pengusaha SPBU itu juga melanggar UU Perkawinan yang menyebutkan, perempuan baru boleh dinikahi setelah umur 16 tahun, dan lelaki baru boleh menikah di usia 19 tahun,” sambungnya lagi.
Aris Mendeka bahkan berani menyimpulkan Haji Bay memiliki kelainan seks alias phedofilia karena menyetubuhi anak di bawah umur.
”Ini penyimpangan seksual. Pengusaha SPBU itu phedofilia atau suka dengan anak di bawah umur,” pungkasnya. (fachril)
Istri-istri Takut Bicara
SULIT mengetahui sepakterjang Haji Bay. Tapi data yang dikantongi POSMETRO, Haji Bay punya 7 istri. Kemarin, beberapa di antara istri Haji Bay sempat ditemui POSMETRO. Semisal Izah yang diwawancarai di rumah permanen berkeramik warna hijau muda di Jalan Aluminium Raya, Gang Benteng, Medan Deli. Sayang Izah sangat tertutup.
“Cari siapa, tak ada yang anda cari, dia sakit jadi tak ada yang perlu ditanya, bagus pergi saja,” begitu kata Izah sambil menutup pintu rumahnya.
Kata warga di situ, Izah memang jarang ke luar rumah sehingga mereka tak tahu kepribadian Izah. “Kami tak tahu kali, dia (Izah) jarang ke luar rumah. Haji Bay pun sudah cerai dengan Izah,” kata seorang ibu yang ngerumpi dengan ibu-ibu lainnya.
Untuk kedua kali, kru koran ini mendatangi rumah istri ke lima Haji Bay bernama Krisdayanti (samaran) di Jalan Datuk Rubiah, Gang Combel. Tapi sepertinya Krisdayanti telah ‘diangkut’ Haji bay dari rumahnya.
“Tak ada orangnya bang, dari pagi sudah pergi,” kata tetangga Krisdayanti.
Begitu juga ketika kru koran ini menemui istri ke dua Haji Bay, Sahrini di komplek Taman Citra Merelan. Kakak Sahrini tak bersedia memberikan keterangan tentang Haji Bay maupun Sahrini.
“Adek wartawan kan, jangan tanya–tanyalah, dia tidak ada,” pungkas kakak Sahrini sambil menutup pintu.
Begitu juga ketika kru koran ini mendapat informasi bahwa anak perempuan Haji Bay punya usaha apotik di Jalan Yos Sudarso simpang Jalan Kayu Putih, Medan Deli. Saat bertemu dengan menantu Haji Bay, Saiful Siregar, lagi-lagi tak mau berkomntar.
“Saya tak tahu tentang mertua saya, dia punya keluarga sendiri, jadi saya juga punya keluarga juga. Saya tak mau banyak komentar. Maaf ya bang,” kata pria berlobe itu.
Ibu Bunga: Polisi Ubah BAP Bunga
KEMARIN, POSMETRO kembali mendatangi ibu kandung Bunga, Rosfatma. “Tadi kami datang ke Kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Utara
KPAID. Dan kata KPAID, laporan kami tentang pernikahan diganti menjadi pertunangan. Itu jelas–jelas sudah diubah. Dulu kami melapor adanya nikah yang dipaksakan,” kata Rosfatma.
Ibu anak 7 ini bersikukuh bahwa anaknya, Bunga benar menikah 4 bulan silam di rumah Haji Bay di Jalan Yos Sudarso. Karena itulah kata Rosfatma, ia heran atas bantahan wagimin, suaminya yang membalikkan fakta bahwa anaknya hanya ditunangkan, bukan dinikahkan.
“Bapaknya itu aneh memang. Dia semua yang menginginkannya ini. Entah–entah dia minta untuk mengubah laporan kami itu karena ada menantu Haji Bay bertugas di Poltabes, makanya laporan kami bisa dirubah,” bebernya.
Rosfatma juga mengaku sering dipukuli suaminya. “Bapaknya itu memang taktahu diri, saya yang habis dipukuli. Uang yang diberikannya pada saya tak ada. Uang itu diberikan kepada istri mudanya. Dia bilang pula saya yang mengakali ini semua, tak beres bapaknya itu,” pungkasnya lagi.
Malah, kata Rosfatma yang mengaku 4 bulan tidak tinggal dengan suaminya, Bunga, putri sulungnya bercerita bahwa ayahnya kerab mendapat uang dari Haji Bay setiap pengusaha SPBU itu bertemu Bunga.
“Empat bulan saya tak di rumah dan Bunga cerita kalau bapaknya dapat uang setiap jumpa dengan Haji Bay. Bahkan Bunga juga harus dicium sertiap jumpa Haji Bay agar dapat uang. Tapi Bunga takut dulunya cerita, takut saya dipukuli bapaknya,” bebernya lagi.
Sementara Ramayani, kakak nomor 2 Bunga menimpali, “Bapak kami itu memang gila, jadi kita lihat saja nanti di pengadilan pasti dia bela diri. Yang jelas kami tak tahan lihat tingkahnya. Uangnya habis semua untuk istri mudanya saja. Mamak kami sering dipukuli, dia itu memang gila,” katanya. sumber ; http://posmetro-medan.com/index.php?open=view&newsid=16652
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam