Kereta Api Tercepat di Dunia , diluncurkan Sabtu lalu (26/12), Guangzhou dan Wuhan yang berjarak 1.069 kilometer bisa ditempuh hanya dalam tiga jam.Normalnya, perjalanan tersebut membutuhkan waktu lebih dari 7 jam 30 menit.''Kereta bisa melaju hingga 245 mil per jam (395 km per jam, Red). Ini adalah kereta tercepat yang beroperasi di dunia,'' klaim Zhang Shuguang, kepala Biro Transportasi di Kementerian Rel Kereta.
Xu Fangliang, insinyur yang bertanggung jawab merancang link, membandingkan kecepatan kereta kebanggaan Tiongkok itu dengan dua negara lain yang lebih dulu memiliki kereta tercepat. Kereta kapsul di Jepang hanya mencapai 243 kilometer per jam, sedangkan di Prancis sedikit lebih cepat dengan mampu melaju hingga 277 kilometer per jam. Untuk menghasilkan kecepatan luar biasa itu, otoritas Tiongkok menggunakan teknologi asing dari Siemen, Bombardier, dan Alstom.
Penumpang ''jet darat'' yang tarifnya dipatok CNY 780 (sekitar Rp 1 juta) untuk kelas 1 dan CNY 490 (Rp 680 Ribu) untuk kelas 2 itu benar-benar dimanjakan. Fasilitas yang tersedia bahkan tak kalah oleh fasilitas pesawat. Interior kereta tersebut eksklusif, nyaman, dan lapang. Salah satu fasilitasnya adalah kafe. Penumpang juga bisa bermain kartu tanpa terganggu suara bising mesin.
Xinhua melaporkan, proyek kereta cepat tersebut dimulai pada 2005 guna memperluas jaringan transportasi kecepatan tinggi. Khususnya untuk menghubungkan Guangzhou, pusat bisnis di selatan Tiongkok, dengan Beijing. Uji coba dilakukan pada Sabtu (26/12) dari timur Kota Wuhan. Kereta sempat berhenti di Changsha, ibu kota Hunan. Tiket telah dijual di stasiun baru di tiga kota pada akhir minggu lalu.
Beijing memang berambisi menyukseskan program penambahan jaringan kereta cepat nasional dari 86.000 km hingga 120.000 km. Jika terlaksana, Tiongkok akan memiliki jaringan kereta paling panjang di luar Amerika Serikat.
Kali pertama Tiongkok meluncurkan program kereta cepat adalah saat Olimpiade Beijing 2008. Kereta tersebut menghubungkan ibu kota Beijing dengan kota pelabuhan Tianjin. Nah, pada September lalu, pemerintahan Negeri Panda menargetkan membuat 42 kereta berkecepatan tinggi hingga 2012. Pertumbuhan kereta cepat di Tiongkok tersebut semakin menekan jumlah penjualan tiket pesawat.
Otoritas Tiongkok telah meluncurkan dua kereta cepat serupa dengan tujuan berbeda pada 1 April lalu. Beberapa tujuannya adalah dari Wuhan ke Shanghai, Wuhan ke Hefei, dan Shijiazhuang ke Taiyuan. Dua kereta itu saja telah mengurangi jumlah penjualan tiket penerbangan China Eastern Airline dari Beijing ke Taiyuan hingga 36 persen. China Southern Airline minggu lalu sampai memotong harga tiket hingga hampir separo dengan rute Wuhan ke Guangzhou.
''Kereta berkecepatan tinggi tersebut memberikan keuntungan lebih daripada perjalanan udara. Yaitu, lebih cepat, tepat waktu, dan memiliki rekor keamanan lebih baik. Juga, mengurangi penjualan tiket pesawat,'' tutur Si Xianmin, pimpinan China Southern Airline, maskapai domestik terbesar Tiongkok.
Persaingan antara maskapai penerbangan dengan kereta cepat semakin ketat. Bahkan, untuk bersaing, Spring Airline mengurangi jumlah penerbangan dari Shanghai ke Zhengzhou. Mereka juga menandatangani kesepakatan dengan bandara di Wuhan dan Changsha guna memberikan prioritas penerbangan dengan tujuan Guangzhou.
Berdasar analisis Zhao Jian, profesor Beijing Jiaotong University, sebenarnya maskapai bisa bersaing dengan kereta. Hal itu sudah dilakukan sejak Olimpiade 2008. Banyak maskapai yang memotong harga tiket dan hal serupa bisa dilakukan saat ini.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam