Jelang Pilpres, Rupiah Kian Bandel
Tuesday, July 7, 20090 komentar
semakin mendekati hari H Pemilihan Presiden nilai tukar Tanah Air semakin aduhai.
Rupiah pada perdagangan Selasa (7/7/2009) sore ini ditutup di level Rp10.235-Rp10.205 per USD atau menguat dibanding perdagangan sebelumnya, di level Rp10.250-Rp10.320 per USD.
Investor tetap yakin bahwa pilpres berjalan aman dan terkendali, sehingga aksi beli rupiah juga tetap berlangsung. Sementara rupiah juga diuntungkan oleh mata uang berisiko tinggi, termasuk Aussie dan Poundsterling yang merosot tajam masih sebagai akibat dari buruknya data Non-farm Payroll.Dolar Amerika pun mencatat level terendah terhadap yen sebagai akibat lanjutan dari melemahnya pasar tenaga kerja AS pada Juni, telah merisaukan investor yang sebelumnya yakin bahwa ekonomi global mulai membaik.
Dolar Amerika pun tidak tinggal diam. Mata uang Paman Sam mencatat level tertinggi dalam dua minggu terhadap euro, namun usaha itu gagal akibat mixed-nya saham di Wall Street."Di saat risk aversion meningkat, investor memangkas kepemilikan saham dan mata uang dengan risikolebih tinggi. Kendati demikian, sentimen pasar tetap penuh keraguan," demikian penjelasan Valbury Securities, di Jakarta
Kini pelaku pasar menantikan hasil pertemuan G8 di Italia pada Kamis, 8 Juli 2009 waktu setempat dan dolar Amerika akanmenghadapi masalah yang potensial. Dengan catatan, bila pertemuan G8 memberikan perhatian khusus pada niat untuk menggeser dolar Amerika sebagai cadangan devisa, kendati diversifikasi atas cadangan bank sentral dari dolar Amerika masih memerlukan waktu yang panjang.
Investor mulai berhati-hati setelah autoritas China mengatakan, akan mencari mata uang lain untuk menggantikan dolar sebagai cadangan devisa.Namun dolar Amerika memperoleh support ketika wakil menteri luar negeri China mengatakan pekan lalu bahwa dolar Amerika masih akan dominan sebagai cadangan devisa untuk jangka waktu yang lama --sumber--
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam