
Menurut Prijanto, berkas kepemilikan atau pemilik tanah yang sudah masuk ke P2T Jakarta Utara hingga Selasa 27 Juli 2010 sebanyak 71 bidang terdiri dari proses konsinyasi sebanyak 23 bidang dengan rincian yaitu 13 bidang sudah dikirim ke Dinas PU Pemprov DKI Jakarta. "Selanjutnya ada 10 bidang rencana konsinyasi dipersiapkan untuk dikirim ke Dinas PU Pemprov DKI apabila mediasi ketiga antara pihak yang bersengketa tidak tercapai kata sepakat," katanya.
Tidak hanya itu, saat ini juga ada proses penelitian berkas sebanyak 48 bidang yang terdiri dari Kelurahan Marunda sebanyak 12 bidang dan Kelurahan Rorotan sebanyak 36 bidang. "Hari Kamis akan dilakukan musyawarah harga antara 26 warga pemilik tanah di Kelurahan Rorotan yang secara administrasi telah lengkap dengan Dinas PU dan selanjutnya akan dibuatkan daftar nominatif," kata Prijanto.
Sedangkan untuk 10 bidang di Kelurahan Rorotan belum dapat dilanjutkan proses musyawarah karena berkasnya yang belum lengkap, diantaranya belum lengkap SIPPT PBB, surat kematian, surat ahli waris dan lain-lain. "Selain kelengkapan administrasi, pelaksanaan pembebasan tanah di Kelurahan Marunda juga akan tertunda karena jabatan Lurah Marunda masih kosong masih Pejabat Pelaksana Harian. Hal tersebut segera diusulkan agar segera ditetapkan Lurahnya," katanya.
Sementara itu ketua P2T Jakarta Utara, Sulistyono, mengatakan hingga 20 Juli 2010 berkas kepemilikan tanah yang belum masuk ke P2T Jakarta Utara adalah sebanyak 79 bidang terdiri dari Kelurahan Marunda sebanyak 70 bidang dan Kelurahan Rorotan sebanyak 9 bidang. "Kami telah mengedarkan surat pemberitahuan kepada warga untuk segera mengirimkan berkas-berkas kepemilikan tanah ke tingkat kelurahan," ujarnya.
Post a Comment
Silahkan Anda Komentari Tulisan di blog ini, Maaf Tidak Untuk berpromosi atau dianggap spam