Seleksi Calon Anggota BPK Hanya Basa-Basi

Proses fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) formalitas. Sebab, Komisi XI DPR diduga sudah meloloskan tujuh nama calon sebelum uji yang dilaksanakan hari ini hingga Jumat (11-9) itu digelar.
Informasi yang berkembang, Komisi XI DPR dilaporkan secara diam-diam sudah menetapkan tujuh calon anggota BPK hasil kompromi fraksi-fraksi. Mereka adalah Taufikurrahman Ruki (F-PD), Rizal Djalil (F-PAN), Hasan Bisri (F-PPP), Hadi Poernomo (F-PDIP), Khairiansyah (F-PKS), Ali Masykur Musa (F-PKB), dan Hafis Zawawi (F-PG).

Menanggapi hal itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie, Minggu (6-9), mengatakan, "Jangan sampai ada kesan proses fit and proper test oleh Komisi XI DPR sarat conflict of interest."Dia mengingatkan DPR jangan sampai mengabaikan rekomendasi DPD soal calon anggota BPK.

Pengamat kebijakan publik Ichsanudin Noorsy menambahkan seleksi anggota BPK saat ini memang kental aroma bagi-bagi kekuasaan karena rekrutmennya berbasis politik.Namun, anggota F-PAN DPR RI Alvin Lie yakin Komisi XI DPR akan memilih dengan pertimbangan profesionalitas dan kompetensi. "Tidak ada kompromi dan instruksi apa pun dari partai."

Ketua F-PDIP Tjahyo Kumolo pun membantah fit and proper test hanya formalitas dan F-PDIP mengusung Hadi Purnomo. Anggota Komisi XI DPR Drajad Wibowo mengakui model seleksi anggota BPK mengandung unsur politis. Namun, ia menolak dugaan adanya sejumlah nama yang sudah dipilih, sehingga seleksi yang digelar hanya formalitas.

Calon anggota BPK Rizal Djalil dari PAN, menyatakan siap mengikuti tes yang akan digelar. Taufikurrahman Ruki mengaku optimistis menjalani seleksi. Sedangkan kader PKB Ali Maskur Musa menolak diwawancarai.

Paling lambat Sabtu (19-9), DPR harus sudah mengumumkan hasil seleksi calon anggota baru BPK. Sebab, pada 19 Oktober masa bakti anggota BPK 2004--2009 berakhir.